Rabu, 15 Juni 2011

Media Non Proyeksi

PENGERTIAN MEDIA NON PROYEKSI
Media pandang non proyeksi merupakan media yang sering digunakan dalam proses bajar  mengajar, baik yang berkarakter dua dimensi maupun tiga dimensi. Media ini tidak memerlukan listrik ataupun menggunakan proyektor.

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA NON PROYEKSI
Media non proyeksi  memiliki fungsi dan manfaat, yaitu
Untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, serta dengan simbol-simbol.

PRINSIP-PRINSIP  MEDIA NON PROYEKSI
Adapun prinsip-prinsip media non proyeksi adalah sebagai berikut:
ü      Teks dibaca secara linear
ü      Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif
ü      Ditampilkan secara statis atau diam
ü      Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan.
ü      Berorientasi atau berpusat pada siswa.

Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membentuk gaya belajarnya masing-masing.


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA NON PROYEKSI
  Kelebihan:
   Dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar dan mempermudah menangkap materi yang diberikan, mudah didapat, dan bentuknya bervariasi.
  Kelemahan:
  Tidak adanya audio, lambat, kurang praktis dan lain-lain.

MACAM-MACAM MEDIA NON PROYEKSI
I. Media yang tidak diproyeksikan.
a.       Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut dapat dihadirkan di ruang kelas, sehingga siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Contoh dalam matematika adalah bentuk kubus yang langsung dibawa ke depan kelas.
b.      Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
Contoh dalam matematika adalah kerangka kubus yang menyerupai benda sesungguhnya.
c.       Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.

Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      Gambar / foto
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang paling umum dan dapat mudah di mengerti oleh peserta didik.
Kelebihan media ini adalah:
1.      Sifatnya kongkrit, lebih realistik di banding  dengan media verbal
2.      Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua
3.      Murah harganya tidak perlu memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya
Kelemahan media ini:
1.      Gambar / foto hanya menekankan persepsi indra mata
2.      Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
3.      Kurang efektif dalam kegiatan pengajaran.
Kubus
Contoh foto dalam matematika:
1)      Sketsa
Gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok   tanpa detail.
Kelebihan:
Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
Kelemahan:
Gambarnya belum sempurna.
Contoh dalam matematika:
1)      Diagram / skema


Gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut.
Kelebihan:
Diagram ini menyederhanakan yang komplek-komplek sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Kelemahan:
1.      Simbol dan abstrak, kadang-kadang sulit di mengerti
2.      Untuk dapat membaca diagram di perlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi tersebut
3.      Walaupun sulit di mengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti.

Ciri-ciri diagram yang baik;
1.      Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas
2.      Cukup besar dan di tempatkan secara  strategis
3.      Penyusunannya di sesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas kebawah atau kiri ke kanan
Contoh dalam matematika:
Misalkan dalam ilmu statistik matematika yamg dihadilkan dalam bentuk diagram batang,garis,maupun lingkaran.

2)      Bagan / chart
Sesuatu yang menampilkan data atau kumpulan data yang ditampilkan dalam bentuk gambar,keterangan,daftar,dan sebagainya.

Kelebihan:
Menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian.
Kelemahan:
Kurang dimengerti oleh siswa dikarnakan penyajian materi dalam bentuk gambar tidak dijelaskan secara terperinci.

3)      Grafik
Grafik adalah penyajian kembali data-data yang berupa angka-angka dalam bentuk visual simbiolis (Lambang visual).
Kelebihan grafik:
·        Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data kuantitatif.
·        Memudahkan dalam menganalisis, interpretasi, dan komparasi antara data-data yang disajikan.
·        Menyajikan data dengan jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

Macam-macam grafik;
1.      Grafik garis (Line grafh)
Yaitu grafik yang paling dapat menggambarkan data secara tepat, dapat menggambarkan hubungan antara dua kelompok data dan dapat digunakan untuk data-data yang kontiyu.
2.      Grafik batang
Dalam grafik ini jumlah data di pertunjukkan dalam bentuk gambar.
Yang perlu di perhatikan dalam grafik ini yaitu;
# simbol gambar yang di pakai sendiri (self explanatory)
# jumlah data yang diperlihatkan melalui jumlah gambar
# jumlah besar kecilnya gambar akan dapat dibaca apabila dibawah    gambar tersebut diberikanangka yang sebenarnya.

OHP (Overhead proyektor)

Pengertian OHP (Overhead proyektor)
               Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk presentasi lainnya.
               OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
               OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.                                  
               OHP memang dirancang khusus untuk suatu suatu kelas atau ruangan tertutup. Oleh karena itu penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah siswa tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya, gangguan sinar matahari dari luar ruangan harus di kendalikan. Jika tidak maka proyeksi dilayar akan kurang jernih dan tidak tajam. Lampu ruangan pun seharusnya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak terganggu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain transparansi juga turut berperan dalam mengefektifkan pesan yang di sampaikan.
               Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya
Kegunaan Over Head Projector (OHP)
OHP berguna untuk memproyeksikan transparan kea arah layar, dengan hasil gambar yang cukup besar.
OHP  secara umum digunakan untuk :
1.      Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.
2.      Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.
3.      Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan
4.      Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.                                            
Manfaat Penggunaan OHP
         Berbagai manfaat penggunaan OHP, yaitu sebagai berikut :
1.      Penyampaian pembelajaran lebih menarik.
2.      Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
3.      Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat.
4.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan.
5.      Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
6.      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
7.      Peran guru dapat berubah ke arah yang positif.
            Selain itu juga, OHP biasa digunakan sebagai alat perangkat presentasi. Penggunaan OHP dalam persentasi bermanfaat, seperti materi persentasi dapat bisa diubah saat itu juga. Atau, bila ada masukkan dari audiens, bisa langsung mencantumkannya ke bahan persentasi.
 Macam – macam OHP                                                                                                
             1. OHP  Tipe standar ( standar lecture head type )
                      Pada OHP model ini lampu replektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam  kotak bagian bawah. Hal ini yang menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar dan mengurangi kepraktisannya. Kepala proyektor adalah suatu bagian yang berisi lensa – lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar. Kelebihan OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara panas akibat nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angina.                                     
             2. OHP Tipe prortable ( dapat dilihat dan ringan dibawa )
            Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis  ini, lampu proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa kemana - mana. Namun, jenis OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah

OHP tipe standar

OHP Tipe Portabel


Merancang OHP
            Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.       Kesederhanaan (Simplicity)
            Untu OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat membingungkan.
b.        Kekompakan (Unity)
            Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c.        Penonjolan (Emphasis)
            Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas, mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
d.       Keseimbangan (Balance)
            ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris. Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.



Teknik – Teknik Penyajian
1.      Pada waktu penggunaannya, guru dapat melakukannya sambil berdiri
2.      Bila scalar kipas pendingin lampu ditekan, sinar OHP langsung menimpa layar.
3.      Pada waktu menjelaskan pada transparan OHP, gunakan petunjuk atau pensil kea rah bagian – bagian pentinh yang sedang di sajikan.
4.      Bila guru telah selesai menjelaskan tahap demi tahap penyajian penggunaan OHP, lalu guru akan menjelaskan lebih lanjut maka matikan dahulu OHP dan alihkan perhatian siswa ke guru.
5.      Penjelasan lebih lanjut mengenai hal – hal penting perlu ditekankan pada waktu penyajian menggunakan OHP.        
Penggunaan OHP
1.      Mengoprasikan OHP
§ Tegangan elektrik ahrus disesuaikan dengan peralatannya.                                    Letak posisi transparan harus benar.
§ Tombol pengatur focus diatas, sedemikian sehingga gambar yang diproyeksikan bisa jelas dan tajam bila dilihat pada layer.
§ Pakailah transparan permanent khusus, bukan plastic biasa dan spidol khusus untuk trasnparan                                                                                                                                                                                                                          
2. Dengan alat penunjuk
Dengan menggunakan pensil atau pointer, guru dapat menekankan perhatian siswa pada hal – hal yang penting.

                                                                                                                     8

   3. Menulis langsung                                                                                                                        Menulis di atas transparan pada waktu menyajikan sangat menarik perhatian bahkan pada transparan yang telah disiapkan sebelumnya, dapat ditambahkan tulisan dengan pena khusus.
1.      Menunjukan dengan membuka sedikit demi sedikit.
2.      Menutup bagian yang belum diproyeksikan.
3.      Penyajian dengan tumpang tindih.
4.      Menghidupkan dan mematikan
II.8   Kelemahan dan Kelebihan OHP
1.      Kelebihan OHP
        Overhead projector yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran        memiliki kelemahan dan keunggulan. Kelebihan dari Overhead Projector disini ialah:
1.  Media ini memerlukan alat yang keras (hard ware) yang khusus untuk      memproyeksikan pesan yang ada pada transparan.
2.  Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila   dipergunakan tekhnik penyajian-penyajian yang komplek.
3.  Dalam penggunannnya diperlukan ketrampilan khusus.Menuntut penataan ruang yang baik.Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
4.  Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
5.  Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga cara kerja yang sistematis dan terarah.
            2. Kelemahan OHP
1.      Transparasi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikan (OHP)   sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu.
2.      Memerlukan waktu, usaha dan persisapan itu lepas lebih-lebih kalau menggunakan tekhnik penyajian yang kompleks.
3.      Oleh karena transparansi-transparansi itu lepas maka menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya.
4.      Kalau kurang dikuasai tekhnik pemanfaatan serta proyeksinya akan kecenderungan OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif.

II. 9     Bagian Pokok OHP (Overhead Projector) dan Cara Kinerjanya
Saat ini, walaupun banyak type dan merk OHP yang digunakan, namun bagian-bagian pokok OHP tersebut prinsipnya sama. dibawah ini akan dijelaskan bagian pokok OHP dan cara kinerjanya:
  • Kepala proyektor (proyektor head), yaitu suatu bagian yang berisi lensa-lensa objektive dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar.
  • Pengontrol fokus, dengan memutar-mutar bagian ini kepala proyektor bergerak naik / turun untuk memperjelas gambar di layar.
  • Tempat transparan benda yang akan diproyeksikan.
  • Lensa frensell yaitu kondensor khusus yang berguna untuk memusatkan cahaya yang memancar dari lampu ke arah kepala proyeksi
  • Scroll/ rol penggulung transparan.
  • Pemantul
  • Kipas pendingin
  • Rumah badan/ badan proyektor
  • Switch/ sakelar pengatur untuk menghidupkan atau mematikan lampu dan motor pada kipas.